Katakan Tidak Dengan Babi ! Inilah Faktanya
Katakan Tidak Dengan Babi ! Inilah Faktanya - Tidak ada keraguan dan tidak ada bantahan tentang keharaman
daging Babi. Sudah jelas di dalam kitab suci Alqur’an dan fakta-fakta ilmiah
yang mendukung tentang keharaman babi.
Dalam bentuk apapun penggunaan Babi para ulamapun sudah bersepakat bahwa babi
haram. Baik itu sebagai kosmetik, obat, jual beli, budidaya dan penggunaan
lainya.
Banyak contoh orang yang mempunyai karakter seperti babi karena seringnya makan daging babi. Khususnya untuk wilayah atau kelompok masyarakat yang menhalalkan babi dan daging babi adalah sebagai makanan keseharianya. Babi dan monyet, keduanya adalah binatang dengan perilaku paling aneh di antara semua binatang-binatang yang ada. Kalau monyet mewakili kelicikan, keculasan, maka babi mewakili kehinaan, krisis rasa malu, pengecut, penakut, dan sebagainya.
Al Qur’an dengan jelas telah mengharamkan memakan daging babi.
Hal itu dapat dilihat pada Surat Al Baqarah 173, Surat Al Maa’idah 3, Surat Al
An’aam 145, dan Surat An Nahl 115. “Diharamkan atas kalian memakan bangkai,
darah (yang mengalir), daging babi, dan apa saja yang disembelih atas nama
selain Allah.” (Al Maa’idah: 3). Jadi, tidak diragukan lagi bahwa daging babi
adalah HARAM.
Yang jadi pertanyaan adalah kenapa Alloh mengharamkan. Banyak
fakta-fakta yang secara ilmiah telah di ungkap di berbagai media online maupun
media lainnya, yang kesemua fakta itu mendukung keharaman Babi. Jika kita
simpulkan fakta ilmiah itu pada dasarnya mengerucut pada 2 akibat besar yang di
khawatirkan akan di timbulkan bagi orang yang sering mengkonsumsi daging Babi.
2 Akibat buruk daging babi bagi manusia itu, yaitu :
Daging babi tidak baik untuk kesehatan Manusia
- Daging babi empuk dan lebih lezat. Hal ini membuat orang ketagihan untuk mengkonsumsi daging babi. Akibatnya adalah obesitas, kolesterol tinggi dalam darah, jantung koroner dan lain lain.
- Babi pembawa berbagai macam penyakit. Beberapa bibit penyakit yang dibawa babi seperti Cacing pita (Taenia solium), Cacing spiral (Trichinella spiralis), Cacing tambang (Ancylostoma duodenale), Cacing paru (Paragonimus pulmonaris), Cacing usus (Fasciolopsis buski), Cacing Schistosoma (japonicum), Bakteri Tuberculosis (TBC), Bakteri kolera (Salmonella choleraesuis), Bakteri Brucellosis suis, Virus cacar (Small pox), Virus kudis (Scabies), Parasit protozoa Balantidium coli, Parasit protozoa Toxoplasma gondii
- Dalam beberapa tahun terakir telah terungkap bahwa Babi merupakan pembawa virus/penyakit Flu Burung (Avian influenza) dan Flu Babi (Swine Influenza). Di dalam tubuh babi, virus AI (H1N1 dan H2N1) yang semula tidak ganas bermutasi menjadi H1N1/H5N1 yang ganas/mematikan dan menular ke manusia.
- Penyakit lain yang ditularkan babi seperti, pengerasan urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang mencekam (Angina pectoris), radang (nyeri) pada sendi-sendi tubuh. Fakta ini di unkapkan oleh Prof Abdul Basith Muh. Sayid.
- Dr. Murad Hoffman (Doktor ahli & penulis dari Jerman) menulis bahwa Memakan babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tapi juga menyebabkan peningkatan kolesterol tubuh dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh. Ditambah cacing babi Mengakibatkan penyakit kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rheumatic serta virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang di musim panas karena medium (dibawa oleh) babi.
- Penelitian ilmiah di Cina dan Swedia menyebutkan bahwa daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan usus besar.
- Dr Muhammad Abdul Khair (penulis buku : Ijtihaadaat fi at Tafsir Al Qur’an al Kariim) menuliskan bahwa daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan Trachenea lolipia. Cacing tersebut berpindah kepada manusia yang mengkonsumsi daging babi.
- Menurut Prof. A.V. Nalbandov (Penulis buku : Adap-tif Physiology on Mammals and Birds) menyebutkan bahwa kantung urine (vesica urinaria) babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke dalam daging. Akibatnya, daging babi tercemar kotoran yang mestinya dibuang bersama urine.
- Tidak seperti mamalia lainnya, babi tidak mengeluarkan keringat . Keringat adalah sarana untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Racun dalam daging babi akan tertimbun secara perlahan . Hal ini berakibat pada tingginya residu/ timbunan racun dalam daging babi. Babi begitu kebal terhadap racun, sehingga tidak mudah membunuh babi dengan dengan cara diracuni walaupun dengan racun strychnine atau racun lainnya. Ketika Babi dalam sarang ular kemudian digigit ular, babi tidak akan mati oleh bisa racunnya.
2. Berdampak buruk pada sifat-sifat manusia
Ada unkapan dalam bahasa Inggris yang mengatakan “You are as
you eat!” (kamu adalah seperti yang kamu makan). Kalau seseorang banyak makan
babi, maka sifat-sifat babi lambat laun akan masuk ke dalam darahnya, kemudian membentuk karakternya. Hal ini dikarenakan adanya fakta bahwa DNA babi mirip dengan DNA manusia, sehingga
sifat buruk babi dapat menular ke manusia. Di antara sifat babi adalah sebagai berikut:
- Babi memakan apa saja yang ada dihadapanya. Lambung Babi bagaikant tempat sampah. Urine, kotoran, daging hewan busuk, belatung, sayuran busuk dan lain lain akan dimakanya. Bahkan babi akan memakan pertumbuhan kanker dari babi atau hewan lain.
- Babi adalah binatang jorok, tidak kenal rasa jijik, dapat hidup dalam kubangan kotoran, mengendus endus kotoran dan tempat kotor lainya.
- Tidak kenal etika reproduksi, satu betina bisa di kawaini oleh beberapa pejantan
- Babi termasuk binatang yang tidak kenal rasa cemburu, sekalipun pasangannya diambil oleh babi lain (bandingkan dengan ayam jagoyang marah jika pasanganya di dekati oleh ayam jago lainya)
- Babi adalah hewan yang sangat egois, hanya mementingkan diri sendiri. Rasa kasihnya, sekalipun ke anaknya sendiri sangat kurang.
Banyak contoh orang yang mempunyai karakter seperti babi karena seringnya makan daging babi. Khususnya untuk wilayah atau kelompok masyarakat yang menhalalkan babi dan daging babi adalah sebagai makanan keseharianya. Babi dan monyet, keduanya adalah binatang dengan perilaku paling aneh di antara semua binatang-binatang yang ada. Kalau monyet mewakili kelicikan, keculasan, maka babi mewakili kehinaan, krisis rasa malu, pengecut, penakut, dan sebagainya.
Belum ada Komentar untuk "Katakan Tidak Dengan Babi ! Inilah Faktanya"